image

Alergi

Published : Sisfor | 2024-10-12 14:40:51 8 comments

Alergi adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Zat-zat ini disebut alergen, dan dapat berupa berbagai hal seperti makanan, serbuk sari, debu, bulu hewan, obat-obatan, gigitan serangga, atau bahan kimia. Pada orang yang alergi, sistem kekebalan tubuh mengenali alergen ini sebagai ancaman, dan memicu respons imun yang berlebihan untuk melindungi tubuh.

Proses Terjadinya Alergi

  1. Sensitisasi: Pada tahap ini, tubuh pertama kali terpapar dengan alergen. Sistem kekebalan tubuh mengenali alergen tersebut dan memproduksi antibodi jenis IgE yang spesifik terhadap alergen tersebut.
  2. Paparan Kembali: Ketika tubuh terpapar alergen yang sama pada kesempatan berikutnya, antibodi IgE ini akan memicu sel-sel imun (seperti sel mast dan basofil) untuk melepaskan zat kimia seperti histamin.
  3. Reaksi Alergi: Histamin dan zat kimia lainnya menyebabkan gejala alergi seperti peradangan, gatal, atau sesak napas.

Gejala Alergi

Gejala alergi bervariasi tergantung pada jenis alergi dan bagian tubuh yang terpengaruh. Beberapa gejala umum adalah:

  • Alergi hidung (rinitis alergi): bersin, hidung tersumbat atau berair, mata gatal atau berair.
  • Alergi makanan: gatal atau bengkak di mulut, ruam kulit, mual, muntah, diare, sesak napas.
  • Alergi kulit: ruam, gatal, kemerahan, kulit kering atau bersisik (misalnya eksim).
  • Alergi pernapasan: sesak napas, batuk, mengi, yang bisa berkembang menjadi asma.
  • Reaksi anafilaksis: reaksi alergi yang sangat berat, ditandai dengan kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah, pingsan, dan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Jenis-jenis Alergi

  1. Alergi Makanan: Beberapa makanan yang umum menyebabkan alergi adalah kacang, susu, telur, ikan, kerang, gandum, dan kedelai.
  2. Alergi Obat: Beberapa obat, seperti antibiotik (misalnya penisilin), aspirin, dan ibuprofen, dapat menyebabkan alergi pada sebagian orang.
  3. Alergi Debu dan Tungau: Debu rumah, yang mengandung partikel kecil dan tungau, adalah alergen umum yang menyebabkan rinitis alergi dan asma.
  4. Alergi Serbuk Sari (hay fever): Serbuk sari dari pohon, rumput, atau gulma dapat memicu alergi musiman, terutama selama musim semi atau musim gugur.
  5. Alergi Hewan: Bulu hewan peliharaan, air liur, dan urin bisa menyebabkan reaksi alergi pada orang yang sensitif.
  6. Alergi Gigitan Serangga: Gigitan atau sengatan serangga seperti lebah, tawon, atau nyamuk dapat menyebabkan reaksi alergi ringan hingga berat.
  7. Alergi terhadap Zat Kimia: Beberapa orang memiliki alergi terhadap bahan kimia dalam kosmetik, deterjen, parfum, atau bahan kimia rumah tangga lainnya.

Diagnosis Alergi

Untuk mendiagnosis alergi, dokter mungkin melakukan beberapa tes, seperti:

  • Tes kulit: Di mana sejumlah kecil alergen ditusukkan atau dioleskan pada kulit untuk melihat apakah ada reaksi.
  • Tes darah: Mengukur jumlah antibodi IgE dalam darah yang mungkin meningkat pada orang dengan alergi.
  • Eliminasi makanan: Dalam kasus alergi makanan, makanan tertentu mungkin dihilangkan dari diet untuk melihat apakah gejala hilang.

Pengobatan Alergi

  1. Menghindari Alergen: Cara terbaik untuk mencegah alergi adalah dengan menghindari alergen yang diketahui.
  2. Obat-obatan:
    • Antihistamin: Untuk mengurangi efek histamin dan mengatasi gejala seperti gatal atau bersin.
    • Dekongestan: Untuk meredakan hidung tersumbat.
    • Kortikosteroid: Untuk mengurangi peradangan pada reaksi alergi yang lebih parah.
    • Epinefrin (Adrenalin): Digunakan dalam kasus darurat seperti anafilaksis, untuk segera membuka saluran napas dan meningkatkan tekanan darah.
  3. Imunoterapi: Pada beberapa kasus, pasien mungkin menjalani terapi alergi jangka panjang di mana mereka diberikan dosis kecil alergen secara bertahap untuk mengurangi sensitivitas tubuh terhadap alergen tersebut.

Komplikasi Alergi

Alergi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan komplikasi seperti:

  • Asma: Alergi yang melibatkan saluran pernapasan bisa memicu asma, yang ditandai dengan sesak napas, mengi, dan batuk.
  • Anafilaksis: Reaksi alergi berat yang dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
  • Infeksi Sinus atau Telinga: Rinitis alergi kronis bisa meningkatkan risiko infeksi telinga atau sinus.

Dengan penanganan yang tepat dan penghindaran alergen, kebanyakan orang dengan alergi dapat mengelola kondisi ini dengan baik.

Komentar